Doa

Selasa, 5 Juli 2011:

Sudah tiga hari aku merayakan ekaristi bersama para suster dari konggregasi Servantes des Pauvres (Hamba Orang Papa). Ada satu hal yang sepintas tampaknya kecil dan sederhana tetapi perlahan namun pasti meninggalkan jejaknya juga di hati.

Yang kumaksud adalah bagaimana para suster ini berdoa. Sepintas, cara mereka berdoa nampaknya biasa saja. Namun demikian, jika diikuti dengan seksama, akan dirasakan bahwa mereka berdoa dengan tempo yang teratur, tidak terlalu cepat tetapi juga tidak terlalu lambat. Tidak ada kesan tergesa-gesa dalam cara mereka berdoa. Dengan demikian, setiap kata dalam doa yang mereka ucapkan tidak menguap begitu saja tetapi terasa sungguh memiliki arti.

Alangkah indahnya jika setiap kali perayaan ekaristi dirayakan umat juga dapat berpartisipasi dengan cara demikian. Mungkin satu hal dapat kita pelajari dari cara para suster ini berdoa yaitu belajar untuk tidak tergesa-gesa. Sadar atau tidak sadar, kesibukan dan rutinitas harian dapat menyeret orang untuk jadi tergesa-gesa. Dan kebiasaan tergesa-gesa ini jangan-jangan juga terbawa dalam hidup doa, termasuk dalam cara berpartisipasi dalam perayaan ekaristi.

Seperti ikan tidak dapat hidup tanpa air, demikian juga kehidupan rohani akan megap-megap tanpa doa. Air yang sehat, bersih dan teratur perputarannya akan membuat ikan yang hidup di dalamnya sehat, segar dan lincah ceria berenang di dalam kolam. Demikian juga halnya doa yang dilakukan dengan teratur akan memberi nafas dan kesegaran bagi hidup rohani kita.

8 tanggapan untuk “Doa”

  1. đŸ˜€ đŸ˜€ đŸ˜€

    jadi malu Mo…
    coz kayaknya saya sering tuch.. tergesa-gesa berdoa..
    aplg kalo da diburu waktu untuk segera berangkat kerja…
    abis gimana kadang ngobrol dulu ma yang lain… jadi yach waktu doanya tinggal dikit dech… apalagi kalo Doa Rosario, doanya jadi terburu-buru… đŸ˜›

    Tks Mo.. renungannya..

    Mudah2an kehidupan doa saya, makin hari makin baik, teratur dan tidak tergesa-gesa…

    đŸ™‚

    Tuhan Yesus Memberkati…
    Bunda Maria Melindungi….

    Amien…

  2. Romo Uut yang baik……kembali aku terkesan dengan kalimat-kalimat romo di bawah ini …….

    ” Seperti ikan tidak dapat hidup tanpa air, demikian juga kehidupan rohani akan megap-megap tanpa doa. Air yang sehat, bersih dan teratur perputarannya akan membuat ikan yang hidup di dalamnya sehat, segar dan lincah ceria berenang di dalam kolam. Demikian juga halnya doa yang dilakukan dengan teratur akan memberi nafas dan kesegaran bagi hidup rohani kita.”

    Ketika kita sudah megap-megap …karena sesak oleh berbagai tantangan kehidupan yang kita hadapi, terhimpit oleh berbagai kesibukan….alangkah indahnya kita berdiam…hening….dan berdoa….apalagi teratur….untuk memberi nafas kesegaran bagi hidup rohani kita…..

    Terima kasih romo……TYM BMM……

Tinggalkan Balasan ke Yenny Purnama Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.